PERANAN PEMBINA (Kepramukaan)
PERANAN PEMBINA
1)
Dalam semua golongan peserta didik Pembina Pramuka berperan
sebagai pemberi teladan dan
bersikap bijaksana.
bersikap bijaksana.
2)
Peran Pembina Pramuka Penegak dalam upaya membantu menyelesaikan
SKU Pramuka Penegak yaitu sebagai konsultan, motivator dan dinamisator.
3)
Peran Pembina sebagai konsultan menerapkan pendekatan kemitraan
antara Pembina dengan
Pramuka Penegak sebagai mitra bakti, untuk membangun masyarakatnya.
Pramuka Penegak sebagai mitra bakti, untuk membangun masyarakatnya.
4)
Dalam proses melaksanakan peran sebagai konsultan, pembina
menerapkan pendekatan Sistem Among, yang dititikberatkan pada praktik
pendekatan “Tut Wuri Handayani”. Presentasi aplikasi penerapan Sistem Among
dari Pembina kepada peserta didiknya yaitu . “Ing Ngarso Sung Tulodo” 30%, “Ing
Madyo Mangun Karso” 30%, “Tut Wuri Handayani” 40%. Pembina wajib menjadi
teladan bagi Penegak karena Sangga merupakan kelompok belajar interaktif. Dalam
membina Penegak, Pembina memberi dorongan, motivasi dan arahan (Tut Wuri
Handayani), menggerakkan (Ing Madya Mangun Karsa) dan memberi keteladanan (Ing Ngarsa Sung Tulada) dengan memperhatikan perkembangan minat, usulan dan permintaan
Penegak. Kemandirian, kepemimpinan, kemampuan komunikasi, bertanggungjawab dan
komitmen merupakan komponen edukasi yang perlu dikembangkan dalam golongan
Penegak.
5)
Pembina sebagai anggota Dewan Kehormatan Ambalan berfungsi sebagai
penasehat yang objektif dan bijaksana, sehingga dapat membantu memecahkan
masalah yang dihadapi peserta didik, dengan penuh rasa percaya diri.
6)
Dalam upaya membina dan mengembangkan bakat, minat dan keinginan peserta
didik, perlu
disusun program kegiatan yang didasarkan pada prinsip, dari untuk dan oleh Pramuka Penegak dengan tanggung jawab pembinanya.
disusun program kegiatan yang didasarkan pada prinsip, dari untuk dan oleh Pramuka Penegak dengan tanggung jawab pembinanya.
7)
Untuk memotivasi Pramuka Penegak, Pembina wajib mengadakan
pendekatan perorangan secara manusiawi dengan proses pendekatan silih asah,
silih asih, silih asuh, sehingga peserta didik mampu memecahkan masalahnya sendiri.
8)
Pembina sebagai motivator, wajib menjadi contoh teladan dalam
ucapan, sikap dan perilaku.
Menunjukkan semangat berusaha yang optimal dan memberikan altenatif cara dan jalan keluar mengatasi masalah dengan suasana rukun, damai dan bersahabat. Mengembangkan rasa persatuan, kesatuan, kerjasama, saling menghormati dan menghargai antara Sangga dan Ambalan.
Menunjukkan semangat berusaha yang optimal dan memberikan altenatif cara dan jalan keluar mengatasi masalah dengan suasana rukun, damai dan bersahabat. Mengembangkan rasa persatuan, kesatuan, kerjasama, saling menghormati dan menghargai antara Sangga dan Ambalan.
9)
Pembina sebagai dinamisator, wajib senantiasa menunjukkan perilaku
tegar, optimisme dan
percaya diri, sehingga kreatif dan inovatif dalam menghadapi hambatan dan kendala untuk
menyelesaikan SKU sesuai jadwal yang ditentukan peserta didik.
percaya diri, sehingga kreatif dan inovatif dalam menghadapi hambatan dan kendala untuk
menyelesaikan SKU sesuai jadwal yang ditentukan peserta didik.
10)
Pembina wajib menerapkan upaya yang sungguh-sungguh untuk
mensukseskan program latihan Penegak dengan mengadakan studi kelayakan dan
observasi yang cermat dalam menerapkan manajemen resiko.
11)
Pembina sebagai konsultan wajib memberikan kepercayaan secara
penuh kepada Pemimpin
Sangga dan Dewan Penegak untuk menyusun program, melaksanakan dan mengevaluasi, serta mau mendengar permasalahan peserta didik dan memberi alternatif dalam pemecahan masalah,sehingga peserta didik dapat mengambil keputusan.
Sangga dan Dewan Penegak untuk menyusun program, melaksanakan dan mengevaluasi, serta mau mendengar permasalahan peserta didik dan memberi alternatif dalam pemecahan masalah,sehingga peserta didik dapat mengambil keputusan.
12)
Kegiatan Penegak adalah kegiatan yang selalu berkarakter, dinamis,
progresif, menantang,
bermanfaat bagi diri dan masyarakat lingkungannya.
Materi latihan pada hakekatnya meliputi semua aspek kehidupan yang berisi nilai-nilai dan
keterampilan. Materi dikemas sehingga memenuhi 4 H sebagaimana yang dikemukakan oleh
Baden Powell yakni: Health, Happiness, Helpfulness, Handicraft. Proses penyampaian materi
bagi penegak adalah:
bermanfaat bagi diri dan masyarakat lingkungannya.
Materi latihan pada hakekatnya meliputi semua aspek kehidupan yang berisi nilai-nilai dan
keterampilan. Materi dikemas sehingga memenuhi 4 H sebagaimana yang dikemukakan oleh
Baden Powell yakni: Health, Happiness, Helpfulness, Handicraft. Proses penyampaian materi
bagi penegak adalah:
a)
learning by doing (meliputi: learning to know, learning to do dan learning to live together).
b)
learning to be (meliputi: learning by teaching; learning to serve; serving to earn, earning
to live).
13)
Pembina memberikan evaluasi berupa saran dan kritik yang membangun
serta standarisasi
kompetensi dalam proses penyelesaian SKU Pramuka Penegak wajib dibuat secara transparan dan terukur.
kompetensi dalam proses penyelesaian SKU Pramuka Penegak wajib dibuat secara transparan dan terukur.